Naiknya tren entrepreneurship di abad ke-21 telah mendorong masyarakat untuk lebih berani dalam membuka lapangan usaha dan menciptakan suatu produk. Kegiatan berbisnis dan membangun suatu brand juga semakin lumrah ditemui.
Membangun bisnis dan merumuskan branding butuh lebih dari sekadar logo, nama, komposisi warna dan identitas yang melekat pada suatu bisnis. Menciptakan brand yang sukses idealnya dimulai dari mengonsep anatomi merek secara matang. Lalu apa yang dimaksud dengan anatomi merek dan fungsinya pada sebuah bisnis? Mari kita bahas secara mendalam di artikel berikut ini.
Apa Itu Anatomi Merek atau Brand Anatomy?
Anatomi merek, dikenal juga sebagai brand anatomy, adalah suatu konsep identitas brand yang dibangun dari empat elemen penting yakni voice, value, visual, dan vision. Identitas ini dibentuk agar merek Anda bisa menonjol dan mudah dikenali di pasar yang penuh persaingan.
Layaknya manusia, anatomi merek memberikan kepribadian yang merepresentasikan bisnis Anda. Tujuan dari dibuatnya anatomi merek adalah membentuk karakteristik unik yang nantinya akan digunakan oleh brand tersebut saat terlibat dalam kegiatan penjualan. Hal ini juga meliputi bagaimana cara suatu brand untuk berinteraksi dengan dunia di sekitarnya dan bagaimana ia ingin dilihat oleh audiensnya.
Meskipun cukup kompleks, anatomi merek adalah suatu tahapan yang perlu dibedah ketika Anda ingin membangun brand yang sukses. Dengan memahami bagaimana voice, value, visual, dan vision dari brand, Anda dapat melihat bagaimana setiap elemen unik ini melekat ke audiens Anda dan mendorong terjadinya interaksi dan penjualan.
Apa Saja Elemen-Elemen dari Anatomi Merek?
Ada empat elemen mendasar pembentuk anatomi merek, diantaranya:
1. Value
Elemen pertama dari anatomi merek adalah value. Value mengacu pada unique value proposition (UVP) dari suatu produk atau jasa yang menggambarkan manfaat unik yang ditawarkan oleh suatu brand kepada pelanggan atau calon pelanggannya.
Ketika membentuk value, Anda bisa memperhatikan aspek-aspek seperti visi strategis, manfaat utama dari produk atau jasa yang Anda jual, audiens target, dan keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh merek Anda. Selain itu, nilai merek juga mencakup visi strategis, manfaat utama, audiens target, dan keunggulan kompetitif yang dimiliki oleh merek tersebut.
Value dari suatu brand terbentuk dari dua elemen utama:
Posisi Brand di Pasar
Pernyataan tentang posisi brand di pasar dan siapa yang menjadi targetnya, misalnya ekonomi/luxury/mass/niche/keluarga/remaja/profesional.
Sebagai contoh, Instagram diposisikan sebagai platform sosial untuk berbagi momen kehidupan sehari-hari, diarahkan pada semua orang mulai dari remaja hingga profesional.
Proposisi Merek
Apa yang sedang dilakukan oleh suatu brand, proposisifungsional dan latar belakang ceritanya. Misalnya, Instagram menawarkan cara mudah untuk berbagi foto dan video dengan berbagai filter dan fitur kreatif, serta kemampuan untuk terhubung dengan orang lain melalui like, komentar, dan pesan langsung.
Penting diingat bahwa dua elemen ini tidak terlepas dari visi dan core beliefs yang dipegang oleh brand tersebut.
2. Voice
Voice dalam anatomi merek mengacu pada suara, gaya bicara, dan sikap yang dipilih oleh suatu brand untuk berkomunikasi dengan audiensnya. Voice menjadi elemen penting yang ikut membentuk kepribadian brand Anda dan mempengaruhi bagaimana merek tersebut dipersepsikan oleh audiens Anda.
Elemen voice juga berperan penting dalam pembuatan copywriting yang konsisten dengan value yang dipegang. Jika brand Anda memiliki value dan core beliefs yang mengedepankan community misalnya, maka gaya bicara akan sangat ramah, inklusif, dan cenderung lebih terbuka.
Dengan membangun voice yang kuat dan konsisten, brand Anda dapat membangun hubungan emosional yang dalam dan berkesan dengan audiensnya. Keakraban ini akan menciptakan loyalitas sehingga fungsi dan harga suatu jasa atau produk tidak lagi menjadi pertimbangan utama bagi audiens untuk bertransaksi dengan brand Anda.
Berikut adalah beberapa voice dari brand yang sukses membentuk voice-nya:
Instagram
Instagram menggunakan voice yang ramah, inklusif, dan santai. Mereka sering menggunakan bahasa yang menarik dan mengundang, mengajak pengguna untuk berbagi momen dan berinteraksi dengan komunitas global.
Rolex
Voice dari Rolex adalah formal, eksklusif, dan mewah. Komunikasi mereka mencerminkan kualitas tinggi dan warisan merek, menggunakan bahasa yang elegan dan penuh hormat.
Nike
Nike menggunakan voice yang inspirasional, energik, dan percaya diri. Voice ini sejalan dengan value brand mereka yang mendukung keberanian, konsistensi, dan prestasi.
Victoria's Secret
Voice dari Victoria's Secret adalah feminin, glamor, dan percaya diri. Mereka menggunakan bahasa yang memikat, anggun dan percaya diri untuk memperkuat citra mereka sebagai brand lingerie yang modis dan penuh pesona.
Dengan memahami dan menerapkan voice yang konsisten, brand dapat membangun identitas yang kuat dan menciptakan hubungan yang lebih erat dengan audiens brand tersebut.
3. Visual
Dalam anatomi merek, visual merujuk pada tampilan atau nuansa yang dimiliki oleh sebuah brand. Elemen visual dibentuk agar audiens bisa lebih mudah mengidentifikasi brand Anda dan mengaitkannya dengan voice agar tercipta kepribadian brand yang utuh. Elemen visual ini biasanya terdiri dari logo, warna, kemasan, jenis huruf, font, dan ilustrasi.
Visual yang lengkap dapat menjadi komponen penting dalam memperkuat identitas merek Anda. Audiens akan memberikan perhatian ekstra sehingga produk atau jasa Anda lebih mudah dikenali. Berikut adalah beberapa contoh visual dari Brand:
Rolex dikenal dengan visualnya yang mewah dan elegan. Logo mahkota Rolex yang terkenal melambangkan status dan eksklusivitas, sementara penggunaan warna hijau dan emas memperkuat citra merek sebagai simbol kemewahan dan prestise. Desain jam tangan Rolex juga menjadi bagian integral dari identitas visual merek ini.
Victoria's Secret
Victoria's Secret menggunakan visual yang memancarkan kecantikan dan sensualitas. Logo tulisan dengan font yang anggun dan warna pink yang khas menciptakan identitas merek yang feminin dan menarik. Selain itu, kemasan produk yang elegan dan desain toko yang mewah semakin memperkuat citra merek ini.
4. Vision
Vision, atau keyakinan inti yang dipegang oleh suatu brand, adalah elemen yang paling penting dalam anatomi merek. Visi menjadi panduan bagi semua aktivitas penjualan dan keputusan-keputusan penting yang diambil oleh suatu brand.
Pada dasarnya, visi adalah keyakinan inti yang dipegang oleh suatu merek atau bisa dikatakan sebagai misi yang menjadi panduan bagi semua tindakan dan keputusan yang diambil oleh merek tersebut. Dengan membangun sebuah visi yang jelas, brand Anda akan lebih mudah dalam menciptakan panduan yang konsisten untuk setiap aspek operasionalnya, pengembangan produk atau jasa baru, kegiatan pemasaran dan strategi bisnis Anda dalam jangka panjang.
Contoh visi dari brand yang cukup populer datang dari brand Apple. Brand ini memiliki visi untuk "memberdayakan kreativitas manusia" yang telah dibuktikan dengan kemampuan mereka menciptakan produk-produk yang inovatif dan desain yang elegan, sementara Nike dengan visinya untuk "menginspirasi atlet di seluruh dunia" menggunakan slogan "Just Do It" untuk memotivasi pelanggan mereka mendapatkan pencapaian di hidup mereka.
Pada intinya, memahami anatomi merek adalah langkah penting yang perlu dilakukan dalam perjalanan Anda membangun identitas dan kepribadian brand yang kuat dan unik. Jika Anda sedang mencari solusi untuk membedah dan memahami anatomi merek perusahaan Anda, serta menyusun strategi branding yang efektif, Bantukamu.id bisa menjadi solusi tepat yang terpercaya.
Sebagai 360 Communication Agency yang berbasis di Indonesia, kami memiliki tim berpengalaman yang siap membantu mengelola branding end-to-end untuk perusahaan Anda. Hubungi kami sekarang dan izinkan kami membantu Anda membangun brand yang kuat dan penuh kesan.